BATAUGA,BP-Beragam kekayaan budaya masyarakat Buton Selatan (Busel) yang tersebar ditujuh kecamatan yakni Kadatua, Batauga, Siompu, Siompu Barat, Sampolawa, Lapandewa dan Batuatas akan ditampilkan dalam event Buton Selatan Festival (BSF) tahun 2019. Event budaya akbar masyarakat Busel tersebut akan digelar sejak 29 November hingga 1 Desember.
Dalam event budaya lokal masyarakat Busel tersebut pemerintah daerah akan menyuguhkan sejumlah acara unggulan bagi masyarakat luas untuk mengenal lebih jauh adat istiadat dan budaya, kehidupan masyarakat bahari, kekayaan kuliner dan tenuan tradisional, serta produk kreatif yang dimiliki masyarakat Busel.

Beragam event yang akan ditampilkan meliputi, parade budaya, karnaval perahu nelayan, ritual adat, pagelaran tari persembahan para pelajar, pemilihan duta wisata Busel, zona kuliner dan kretif, lomba-lomba tradisional hingga fashion show tenunan khas Buton.
Plt Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani memastikan, persiapan pemerintah daerah menghadapi perhelatan BSF 2019 hampir rampung dan berlangsung dengan baik.
Ia berharap kekayaan budaya yang dimiliki di tujuh kecamatan di Busel dapat terekspos dan memberikan warna dalam keberagaaman kebudayaan nusantara serta berdampak pada daya tarik wisata.
Event Buton Selatan Festival merupakan pilot projek dalam mengekplor beragam kebudayaan lokal, dan destinasi wisata di Busel. Ini juga akan menjadi gerbang utama untuk menjual seluruh potensi Busel.
“Event ini penuh dengan muatan budaya. Kalau budaya kita hidup maka dengan sendirinya akan berdampak pada daya tarik wisata,” ucap La Ode Arusani saat ditemui belum lama ini.
Festival pariwisata dan budaya ini akan mengangkat tema ” Keajaiban Buton Selatan atau Wonder of South Buton”. Tema besar ini akan menjadi nafas sebagai upaya promosi pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri Busel.
Di jazirah Selatan Buton ini, kegiatan adat istiadat dan budaya lokal secara turun temurun oleh masyarakat masih terus dilestarikan yang ditandai berbagai kegiatan ritual adat yang tersebar di tujuh kecamatan. Termasuk eksistensi kegiatan Parabela (tetua adat) sebagai ujung tombak adat dan budaya.
“Buton Selatan ada 25 Baruga, jadi selama setahun mereka dimasing-masing Baruga, oleh Parabela aktivitas ritual adat terus digelar. Potensi budaya ini jika terus bergerak dan didukung pemerintah daerah akan menarik minat wisatawan, dampaknya perputaran ekonomi Busel akan semakin membaik,” tuturnya.
Sebagai daerah yang baru mekar 2014 lalu dan di tahun 2019 telah lepas dari Daerah Otonomi Baru (DOB) menjadi daerah Otonom. Pemerintah Busel terus berbenah dalam membangun. Salah satu fokusnya, Pemeritah daerah saat ini tengah menggalakkan pembangunan pariwisata berbasis adat budaya serta masyarakat bahari. Hal ini sejalan dengan semboyan Kabupaten Busel yakni Buton Selatan Beradat.
Buton Selatan Festival 2019 diharapkan dapat menjadi jendela untuk melihat lebih dekat keragaman budaya serta keindahan alam Kabupaten Buton Selatan. Perhelatan akbar itu merupakan upaya pemerintah Kabupaten Buton Selatan untuk ambil bagian dalam merawat khazanah kebudayaan Nusantara, melalui pelestarian adat dan budaya lokal.
Untuk diketahui, pada karnaval perahu BSF 2019, rencananya akan diikuti ratusan kapal nelayan. Hal tersebut sebagai bentuk partisipasi dan kebanggaan masyarakat bahari Busel dengan melintasi perairan Batauga. Kemudian parade budaya yang ditujukan sebagai wujud toleransi dan kehidupan damai di Busel yang sejak lama telah mengenal konsep demokrasi sejak era Kesultanan Buton.
Selanjutnya, pada kekayaan tenuan khas Buton juga mendapat tempat tersendiri di panggung BSF melalui fashion show tenun. Event tersebut berkolaborasi dengan desainer yang karyanya telah mewarnai catwalk bergengsi nasional di ajang Indonesia Fashion week dan negara tetangga.
Sedangkan ajang pemilihan duta wisata adalah event untuk menemukan potensi generasi muda Busel yang kenal akan budaya mereka sekaligus berwawasan. Sekaligus menjadi duta dan wajah Busel dalam berbagai kegiatan promosi pariwisata.
Peliput : Amirul