Peliput: Gustam
BAUBAU, BP- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, hujan yang melanda Kota Baubau beberapa hari terakhir tidak berlangsung lama.
Kepala BMKG Stasiun Betoambari Kota Baubau Fatuhri menyebut, sejak pertengahan Juni lalu, wilayah Kepulauan Buton termasuk Kota Baubau sudah memasuki musim kemarau.
“Musim kemarau diartikan sebagai jumlah curah hujan yang jatuh di satu wilayah berkurang dari 150 mm/bulan menajdi 50mm/10 harian. Jadi musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali,” ungkapnya kepada Baubau Post via WhatsApp, rabu (03/07).
Kondisi tersebut dirasa Fatuhri tidak lazim (anomali) pada saat musim kemarau. Berdasarkan analisis BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, keadaan cuaca saat ini diakibatkan adanya massa udara (basah/lembap) yang bergerak dari arah Timur Laut Pulau Sulawesi dan berkumpul di Sulawesi Tenggara khususnya Kepulauan Buton.
“Massa udara lembap yg kaya akan uap air inilah yang menyebabkan tumbuhnya awan-awan hujan di sekitaran Kepulauan Buton dan wilayah Kota Baubau,” tuturnya.
Kondisi tersebut diperkirakan kembali normal beberapa hari kedepan. “Walaupun begitu, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati jika kondisi hujan,” imbaunya. (*)