F01.6 Permandian Kabura burana merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di BuselPermandian Kabura-burana merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Busel

BATAUGA, BP – Fokus Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Pemkab Busel) di tahun 2020 bakal mengeksplor seluruh potensi kebudayaan dan sejumlah titik potensi destinasi kepariwisataan. Targetnya, kekayaan kebudayaan Buton Selatan juga menjadi destinasi wisata unggulan yang berdampak luas bagi masyarakat

Di tahun 2019, sejumlah event budaya lokal sebagai promosi daerah atas keberagaman kebudayaan mulai dieksplor, misalnya di kecamatan Lapandewa menggelar Pesta adat Ma’acia Burangasi, Kecamatan Siompu pesta adat Metau’a, dan Sampolawa ada karnaval budaya Riapa Wapulaka, dan event Buton Selatan Festival serta masih banyak lainnya lagi yang belum diangkat ke permukaan menjadi sebuah event.

Di tahun 2020 ini, pemerintah kabupaten Buton Selatan akan terus mengeksplor kegiatan kebudayaan yang juga menjadi destinasi pariwisata.

Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani mengatakan kegiatan kebudayaan di tujuh kecamatan belum seluruhnya tereksplor, masih banyak kegiatan adat istiadat, tradisi lokal yang memiliki nilai-nilai luhur masa lalu belum tersentuh untuk dikelola dengan baik. Untuk itu ia meminta agar instansi teknis dan lainnya saling berkolaborasi sehingga diharapkan kekayaan kebudayaan yang menjadi potensi kepariwisataan dapat masuk kalender pariwisata
“Ke depan pengembangan potensi kebudayaan Busel akan ditargetkan menjadi destinasi pariwisata unggulan, saya berharap kebudayaan kita masuk kelender pariwisata. Ini yang kita genjot 2020,” ucap Arusani beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, optimalisasi sumber daya lokal menjadi salah satu penjabaran visi pemkab Busel lima tahunan, yakni dalam pembangunan Kabupaten Buton Selatan difokuskan pada upaya mengoptimalkan segala bentuk sumberdaya lokal yang meliputi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya budaya, sumberdaya buatan/teknologi, dan sumber-sumber penerimaan daerah untuk sampai pada peletakan dasar yang kokoh.

Ia menjelaskan, mengoptimalkan segala bentuk sumber daya lokal disisi sumber daya budaya, program Pemkab akan segera menginventarisir seluruh kegiatan ritual adat maupun kegiatan yang bernuansa kebudayaan seluruh desa dan kecamatan. Baik yang digelar setiap tahun dengan berbagai ritual adat maupun kegiatan tradisi masyarakat setempat.

“Saya berharap potensi kebudayaan kita dapat terdata dengan baik, kita tahu nilai-nilai prosesi adat budaya sangat beragam serta unik, jauh berbeda dengan daerah lain. Hal ini yang akan dieksplor sehingga menjadi destinasi wisata budaya,” harapnya.

Tidak dipungkiri, sejauh ini kegiatan budaya Buton Selatan sebagian masih vakum, karena belum mendapat perhatian serius pemerintah.

Kata Arusani, jika sektor kebudayaan mendapat perhatian serius dari pemerintah, ia yakin kebudayaan akan menjadi kekayaan tersendiri bagi Busel dan menjadi nilai tambah dalam laju pembangunan daerah. Ia berharap, target wisata budaya dapat dituangkan menjadi kalender pariwisata Busel untuk event internasional.

“Kita harap kegiatan ritual kebudayaan, pesta adat yang menjadi potensi pariwisata budaya kita masuk kalender pariwisata,” tegasnya.

Lanjutnya, seluruh infrastruktur sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan ritual adat, pemerintah daerah akan anggarkan dan direalisasikan, namun tetap akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Busel LM Yusuf Hibali mengatakan mempersiapkan sejumlah program terhadap lembaga kebudayaan di Busel.

Kata dia, beberapa program di tahun 2020 khusus untuk lembaga adat, pihaknya sudah menganggarkan sejumlah program agar infrastruktur dan sarana dan parasana dalam medukung lembaga adat sudah disiapkan.

“Baik itu mulai dari biaya operasional di Baruga, baju perangkat adat termaksud insentif 18 Baruga di tujuh kecamatan. Tahun 2020 ada beberapa bagian sarana dan prasarana yang perlu dilengkapi,” katanya.

Selain itu, ditahun 2020 juga pihaknya akan melengkapi alat kesenian tiap baruga dan lembaga adat yang telah rusak, misalnya gendang, gong lainnya. Kemudian pelengkapan sound sistem atau pengeras suara serta mesin pembangkit listrik mini (genset) sehingga ketika ada acara ritual tidak lagi kesulitan.

Sasaran kebudayaan bahwa nilai-nilai kebudayaan di Busel itu harus dieksplor keluar. Cikal bakalnya kedepan diharapkan menjadi aset bagi potensi pariwisata daerah ke depan.

“Kalau kita memulai, daerah ini hanya terkenal dari sisi kebudayaanya. Budaya itu salah satu aset yang paling mudah kita dikenal orang,” katanya.

Ditambahkannya, wilayah Buton Selatan berdiri 33 benteng dan jumlah itu tidak ada di daerah lain. Begitupula ada 18 baruga yang dibangun masyarakat adat masih kokoh berdiri.

Peliput : Amirul

Visited 1 times, 1 visit(s) today