Keadaan Laut Palabusa. Foto Nevilda AKeadaan Laut Palabusa. Foto Nevilda A

BAUBAU, BP- Sebagian besar masyarakat Palabusa merupakan petani rumput laut, namun semenjak awal tahun 2020 kegiatan produksi rumput laut terhenti akibat laut di wilayah Palabusa diduga tercemar oleh limba.

Terkait hal tersebut, Lurah Palabusa Rukiya saat ditemui Baubau Post di ruang kerjanya, Kamis (23/01), mengatakan pada tahun kemarin masyarakat Palabusa dapat menghasilkan produksi rumput laut berton-ton namun sekarang ini banyak mengalami kerusakan rumput laut sehingga banyak petani rumput laut banyak mengalami kerugian.

“Saya meminta tolong kepada Pihak pemerintah agar dapat membantu dalam mencarikan solusi terkait laut Palabusa yang tercemar,” jelasnya.

Hal ini dikarenakan 80 persen masyarakat Palabusa mencari penghidupan di laut Palabusa untuk perekonomian rumah tangga. Menurut informasi terkait pencemaran laut Palabusa belum diketahui pasti penyebab tercemar laut tersebut.

“Pada 4 minggu yang lalu sudah ada tim dari Provinsi Sulawesi Tenggara Dinas terkait yang meninjau laut tersebut, dan kami tinggal menunggu hasil laboratorium,” pungkasnya.(#)

Peliput: Nelvida A

Visited 1 times, 1 visit(s) today