BAUBAU, BP- Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos), Kota Baubau tak memiliki anak terlantar. “Hampir tidak ada (anak terlantar-red),” kata Kabid Rehabilitas Dinsos Baubau, Makmun.
Terkait dengan banyaknya laporan anak terlantar di lampu merah, Makmun memastikan, bukan merupakan penduduk asli Kota Baubau.
“Mengenai isu-isu adanya anak terlantar di Baubau, adakah yang mau kita indentifikasi sebagai anak terlantar, kalau misalnya ada fakta di lampu merah ada anak terlantar, mari kita cek itu terlantar atau tidak, dia anak Kota Baubau atau tidak,” tutur Makmun.
Dijelaskannya, yang masuk ke dalam kategori terlantar adalah anak yang tidak mendapatkan perhatian langsung dari orang tuanya, tidak memiliki rumah tinggal tetap, serta tidak mendapatkan bantuan dari pihak manapun.
“Yang kategori terlantar itu tidak ada rumahnya, atau orang tuanya merantau tidak pulang-pulang, dia kehidupannya di jalan, tapi kalau itu anak di lampuh merah ada keluarganya, terus itu keluarganya masuk PKH ada BPJS, tidak bisa lagi kita bantu itu,” ujarnya.
Dicontohkannya, pada saat Polisi Pamong Praja (Pol PP) menggelar razia pengemis dan anak terlantar beberapa minggu lalu, dari 20 orang yang didapati, 19 diantaranya adalah penduduk luar Kota Baubau.
“Yang dirazia Pol PP beberapa minggu lalu, 20 orang, hanya satu orang warga Kota Baubau, yang lainnya warga buteng, warga kendari, ada yang datangkan,” sebut Makmun.
Lanjut dia, jika ditemukan anak terlantar atau peminta-minta yang bukan merupakan warga asli Kota Baubau, maka Dinsos mengambil sikap untuk memulangkannya.
“Kalau ditemukan ada yang bukan warga Kota Baubau kita pulangkan, ada anggaran pemulangannya, kalau dia kembali lagi, itu kita serahkan ke polisi, tapikan kita tidak tega laporkan ke polisi,” tutupnya. (*)
Peliput: Gustam