F01.1 Suasana konferensi pers di Dinkes Baubau terkait adanya pasien Suspect CoronaSuasana konferensi pers di Dinkes Baubau terkait adanya pasien Suspect Corona
  • Pulang dari Thailand Dicurigai Terjangkit Corona

BAUBAU, BP – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau menerima satu pasien yang diduga terjangkit Virus Corona (COVID-19). Kecurigaan muncul karena pasien mengeluhkan gejala, serta belum lama ini melakukan perjalanan ke Thailand.

Gejala yang dilaporkan, pasien mengalami demam hingga 39 derajat celcius, batuk, pilek, serta mulai mengeluh sesak napas. Di samping itu berdasarkan riwayat perjalannya, pasien melakukan perjalanan ke Thailand selama sepekan dan pulang tanggal 23 Februari, singgah di Kendari lalu ke Baubau tanggal 25 Februari.

Kemudian pasien melakukan pemeriksaan di Puskesmas Tuangila Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton. Setelah itu dirujuk ke RSUD Baubau tanggal 7 Maret malam hari sekitar pukul 10.00 Wita.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Baubau dr Lukman menjelaskan, berdasarkan manifestasi klinis yang muncul serta adanya faktor risiko, maka pihak rumah sakit lebih condong ke arah dugaan terjangkit Virus Corona. Sehingga pihaknya mengambil langkah antisipasi dengan merujuk pasien ke RSUD Bahteramas Kendari.

“Kita evakuasi ke RSUD Bahteramas, karena itu pemetaan nasional sesuai keputusan Kemenkes,” katanya dalam jumpa pers di aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Minggu (08/03).

Tindakan yang dilakukan kemudian dengan mengambil sampel cairan dari tenggorokan pasien untuk diperiksakan ke Laborarorium di Jakarta atau Surabaya. Hasil pemeriksaannya akan keluar dalam waktu tiga hari.

Ditanya mengenai inisial pasien, pihaknya enggan membeberkan lebih lanjut karena menjaga kerahasiaan pasien. Namun diketahui, pasien berjenis kelamin laki-laki berumur 23 tahun.

“Jadi kebanyakan pasien corona di luar negeri itu usia lanjut, sementara pasien kita ini usia muda. Yang kita syukurkan walaupun kecurigaan kita tinggi tapi kondisi badannya stabil,” jelasnya.

Lukman juga menambahkan, terdapat beberapa tingkatan status pasien sebelum dinyatakan positif menderita Corona, mulai dari Orang dalam Pemantauan (ODP) sebagai status paling awal, Pasien dalam Pengawasan (PDP), Suspect, dan positif Virus Corona. Sementara pasien ini berada dalam status Suspect, karena memiliki tanda klinis dan faktor risiko.

“Kalau sudah seperti itu tingkatannya, kalau bukan pasien dalam pengawasan dia adalah suspect. Dua hal ini apapun tingkatannya, kita sudah harus melakukan protokol evakuasi,” tandasnya.

Di tempat yang sama Direktur RSUD Baubau dr Nuraeni Djawa mengatakan, setelah adanya pasien rujukan dari Puskesmas Tuangila ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Baubau, pihaknya segera melakukan sterilisasi ruangan. Jadi pihaknya tidak menerima pasien selama 12 jam.

“Kondisi rumah sakit tenang, prosedur itu bukan hanya kasus korona, semua yang kita curigai penyakit infkesius. Di mana pun pasien itu kita harus lakukan sterilisasi.

Pihaknya juga telah meminta kepada tenaga medis yang melakukan kontak dengan pasien untuk melaporkan diri secara intensif. “Misalnya dia melaporkan dengan kesadaran diri jika ada hal-hal yang dia rasakan,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Sultra dr Andi Hasanah membantah jika pasien yang dirujuk tersebut merupakan suspect corona. Menurutnya sakit yang diderita pasien tersebut hanya flu biasa.

“Tidak betul dia suspek (corona), hanya flu, karena sehari sebelumnya dia kehujanan. Namanya orang habis kena hujan,” katanya sepert dikutip dari Mediakendari.com, Minggu (08/03).

Pihaknya juga memastikan pasien tersebut kemungkinannya sangat kecil terjangkit virus asal Wuhan itu. Apalagi diketahui ia pulang dari Thailand sejak 30 Januari 2020. Hal ini juga membantah, jika pasien tersebut dikabarkan pulang dari Thailand pada Februari 2020.

Peliput: Zaman Adha

Visited 1 times, 1 visit(s) today