Peliput: Nelvida A
BAUBAU, BP- Dalam rangka memeriahkan HUT Kota Baubau dan melestarikan permainan tradisional, Pokdarwis Dadi Mangura Melai menggelar permainan tradisional Lojo, yang kini mulai jarang terlihat dimainkan oleh generasi muda.
Ketua Pokdarwis Dadi Mangura Melai, Muhamad Asrul Salam SPd, yang juga menjabat ketua panitia pelaksana turnamen lojo, Senin (19/10) mengatakan, kegiatan yang dilakukan pihaknya bertujuan untu mengangkat kembali permainan tradisional yang sudah sejak lama fakum, khususnya permainan Lojo.
Dikatakan, permainan ini menggunakan media tempurung kelapa yang telah dibentuk dan stik pemukul yang terbuat dari bambu. Permainan lojo dimainkan oleh 2 tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 5 orang. Setiap tim memiliki lojo dan stik/pemukul serta tidak ada batasan usia untuk mengikuti permainan tradisional.
” Teknis permainan sebagai berikut :
- Dilakukan pengundian untuk menentukan siapa yang mulai untuk menjatuhkan lojo dan siapa yang memasang lojonya untuk dijatuhkan.
- Yang mulai memukul lojo, diawal garis (garis terdiri dari beberapa jumlahanya), lojo yang dipukul ditargetkan mengenai lojo lawan.
- Jika dari garis awal lojo yang dipukul mengenai sasaran lojo yang dipasang, maka otomatis tim yang memulai, melaju kegaris selanjutnya sesuai dengan nomor urut lojo yang dikena. Misal nomor urut 1 yang dikena, maka yang memukul tadi maju 2 garis.
- Jika dari garis awal lojo yang dipukul tidak mengenai sasaran, maka tim yang memukul lojo tadi tetap melanjutkan untuk menjatuhkan seluruh lojo yang terpasang.
- Kalau tidak habis terjatuh, maka tim bertukar posisi. Tim yang sebelumnya memasang lojo untuk dijatuhkan, berganti menjadi memukul lojo untuk menjatuhkan lojo tim yang sebelumnya memukul lojo.
- Diakhir permainan, tim yang menang, mencapai garis akhir maka berhak memecahkan lojo yang kalah dengan satu kali pukulan,” jelasnya.
Lanjut kata Muhamad Asrul, dalam pelaksanan kegiatan ini, pihaknya bekerjasama dengan Kelurahan Melai serta perangkat masyarakat. Permainan Lojo di laksanakan di pelataran baruga keraton kesultanan Buton.
” Insha Allah permainan ini akan menjadi agenda dari Pokdarwis untuk terus dilaksanakan, dan bukan hanya lojo, tapi akan diusahakan dengan beberapa jenis permainan lainnya yang memang sudah mulai tidak familiar lagi dikalangan generasi muda. Kami berharap bahwa kegiatan seperti ini terus digalakkan, karena dengan cara ini kami pikir dapat mengangkat kembali permainan-permainan tradisional yang sudah mulai tenggelam,” tutup Asrul. (#)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel
Asek Goyangnya…! Ada Acara Joget di Desa Bubu-Buton Utara Ditengah Pandemik Covid19
Acara joget malam yang diadakan pemerintah Desa Bubu, Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara (Butur) yang dimana disaat pemerintah daerah Kabupaten Buton Utara tengah berjibaku melawan Covid-19.
Pj Kades Bubu Riswan mengatakan bahwa acara joget malam tersebut berlangsung karena mereka sudah ada izin dari pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Bonegunu dan mereka tidak akan berani melakukan kegiatan tersebut jika ada penyampaian dari pihak kepolisian bahwa tidak bisa melakukan acara joget malam.
Kapolsek Bonegunu Iptu Muhtar Abudu pada saat di hubungi Baubau Post melalui via WhatsAppnya membatah jika pihaknya mengeluarkan izin keramaian malam pada acara joget di desa Bubu.
Senada dengan Kapolres Butur AKBP Wasis Santoso SIK pada saat dikonfirmasi Baubau Post beberapa waktu lalu, terkait acara joget yang diadakan pemerintah desa Bubu mengakui jika dirinya tidak mengetahui bahwa di desa Bubu ada acara joget dan pihak polres tidak mengeluarkan izin untuk acara malam di desa tersebut.@baubaupost tv channel