F04.1 Wawali Baubau La Ode Ahmad Monianse Ingin Kafilah Baubau Tampil TerbaikWawali Baubau La Ode Ahmad Monianse Ingin Kafilah Baubau Tampil Terbaik

Laporan: Prasetyo M

BAUBAU, BP-Wakil Wali (Wawali) Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse saat melepas Kafilah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) tingkat Kota Baubau di rujab Wali Kota Baubau Rabu (31/3/2021) berkeinginan agar Kafilah Baubau menampilkan yang terbaik. Meski diakui, semua daerah memilik kekuatan dan kemampuan yang hampir merata. Sehingga untuk menjadi yang terbaik adalah mereka yang mempunyai kesiapan berlomba. Mulai dari skill/mental, penguasaan panggung dan penguasaan materi lomba.

F04.1 Wawali Baubau La Ode Ahmad Monianse Ingin Kafilah Baubau Tampil Terbaik
Wawali Baubau La Ode Ahmad Monianse Ingin Kafilah Baubau Tampil Terbaik


Menurut orang nomor dua di Kota Baubau ini, dalam perlombaan tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa terjadi. Selalu optimis dalam menghadapi perlombaan adalah sikap yang harus tertanam pada jiwa setiap kafilah. Sebab, sikap optimis adalah formula terbaik untuk mendukung dalam mencapai prestasi.”Untuk itu, kepada seluruh peserta saya berharap agar senantiasa menjaga stamina dan kondisi ksehatan. Jagalah pola makan dan istirahatlah yang cukup. Disamping itu, manfaatkanlah waktu luang untuk selalu berlatih mandiri,”pesannya, sebagaimana dirilis Kominfo Baubau
Ditambahkan, masyarakat Baubau selalu berharap agar duta Kota Baubau yang berlaga pada STQH di Kendari 2-6 April 2021 dapat tampil prima dan membuktikan diri sebagai kafilah yang patut diperhitungkan. Strategi yang selama ini dibangun yaitu menjalin hubungan yang harmonis dan lebih mengedepankan pola asah, asih dan asuh diantara peserta, pelatih dan oficial teruslah dijalankan.
Lebih jauh dikatakan La Ode Ahmad Monianse, STQH yang diselenggarakan dalam kurun waktu dua tahun sekali baik tingkat Kota/Kab maupun provinsi tujuannya bukan hanya semata-mata mencari yang terbaik tetapi lebih dari itu untuk mengingatkan agar Al Qur’an senantiasa dibaca, dipelajari kandungannya serta dicintai oleh pendengarnya. Pihaknya meyakini sains dan teknologi mampu memperbaiki kualitas hidup manusia namun tidak mampu mengatasi dampak buruk yang ditimbulkannya. Degradasi sumber daya manusia mengemuka, nilai-nilai budaya terkikis serta pengkultusan Iptek mengalahkan ajaran agama. Karena itu, untuk menghadapi kondisi yang krusial ini solusinya adalah terus menggemakan syiar islam melalui kegiatan yang bernuansa islam seperti pelaksanaan STQH mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kota sampai dengan ikut serta pada STQH tingkat provinsi dan dan nasional.
Tahun 2021 ini ungkap La Ode Ahmad Monianse, Kota Baubau hanya mengikuti sembilan golongan cabang dari 20 golongan cabang yang diperlombakan. Sehingga ini menjadi catatan penting bagi semua untuk melakukan pembenahan-pembenahan dan ke depannya tidak ada lagi cabang yang tidak diikuti oleh kafilah dari Baubau. Apalagi, potensi besar yang dimiliki Kota Baubau mulai dari sumber daya manusia maupun potensi wilayah yang memiliki sejarah peradaban Islam.
”Baubau pernah mengalami masa keemasan dalam peradaban. Semua tatanan kehidupan diatur berdasarkan hukum adat dan syariat. Lantunan ayat-ayat suci Al Qu’ran pun sudah dikenal di zaman itu. Bahkan, nada dan lagamnya disesuaikan dengan kondisi jiwa pelantun dan pendengar.Bacaan ayat suci Al Qur’an akan berbeda ketika menjadi imam shalat khatam Al Qur’an dan di kedukaan. Alhamdulillah nada lagu (katu wolio) masih dipertahankan,”ungkapnya seraya menambahkan bila kejayaan masa lalu itulah yang harusnya menjadi filter untuk membangun Baubau menjadi daerah yang Baldatun Thaibatun Warabun Ghafur. Tentu pemerintah tidak bisa berbuat sendiri, semua elemen harus mengambil bagian dalam mewujudkan cita-cita bersama.

BACA JUGA: Sekertaris DPW PAN Sultra Konsolidasi dengan Pengurus DPD PAN Baubau Periode 2021-2025, Dr HAS Tamrin: Secara Etika Parpol Wajib Mengusung Kadernya untuk Pilres dan Pilkada Serentak


Sementara itu, ketua kontingen Kota Baubau Drs Rahmad Tuta, M.Si menjelaskan, kafilah Kota Baubau akan tampil pada 3 cabang dan 9 golongan cabang untuk berlaga di STQH tingkat Provinsi Sultra yakni cabang lomba seni baca Al Qur’an berjumlah 4 orang terdiri atas Tilawah golongan anak-anak putra dan putri, tilawah golongan dewasa putra putri. Kemudian, cabang lomba hafalan Al Qur’an sebanyak 4 orang terdiri atas hafalan satu jus dan tilawah putra putri, hafalan 5 juz dan tilawah putra serta hafalan 10 jus putra. Selain itu, cabang lomba hafalan hadist putri.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *