Peliput: Prasetio M
BAUBAU, BP- Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau bekerjasama dengan Bulog lauching pembelian beras lokal petani Ngakring-karing untuk Aparatur Sipil Negera (ASN) dan karyawan BUMD lingkup Pemerintah Kota Baubau, bertempat di rumah jabatan Walikota Baubau. Pada kegiatan tersebut sebanyak 24 ton beras lokal jenis premium disalurkan kepada para ASN yang telah melakukan pemesanan, Rabu (01/09).
Dalam sambutannya Walikota Baubau, Dr H AS Tamrin mengapresiasi program kerjasama Pemkot Baubau dan Bulog dalam menyerap dan menumbuh kembangkan ekonomi para petani padi lokal Kota Baubau.
“Karena tidak dapat kita pungkiri bahwa selama ini petani padi kesulitan memasarkan hasil panennya, sehingga walaupun dinas terkait yang menangani peningkatan produksi hasil pertanian berhasil, tapi harus ditopang pula dengan kejelasan seberapa besar permintaan atau kebutuhan pasar terhadap padi yang dihasilkan,”kata AS Tamrin.
Dikatakan, kebutuhan dan daya beli masyarakat Baubau sangat besar, namun sebagian besar masyarakat masih memilih membeli beras yang berasal dari luar dikarenakan masih kurangnya informasi tentang kualitas beras lokal. Olehnya itu sangat diperlukan upaya-upaya untuk mempertahankan kualitas hasil produksi beras lokal dan sosialisasi, salah satunya melalui ASN dan karyawan BUMD yang mengkonsumsi dan memperkenalkan kepada masyarakat.
“Program pembelian beras lokal ini juga sejalan dengan semangat PO-5, yaitu Poangka Angaktaka artinya saling mengangkat martabat, saling menghormati, saling menghargai. terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perum Bulog Sub Divre Baubau, Ardiansyah mengatakan, pada program ini mekanisme penyaluran beras lokal yang telah dipesan akan diantarkan langsung oleh pihaknya ke kantor dinas masing-masing OPD yang memesan. Tak hanya itu sistem pembayarannya pun mendapat keringanan yaitu, dapat dibayar hingga 14 hari setelah beras diantarkan.
baca juga: Pantau Vaksinasi, Kapolsek Bungi Imbau Warga Terapkan 6 M di Lingkungan Warga
Lanjut ia juga memastikan beras petani lokal yang disalurkan kepada ASN merupakan beras dalam kondisi baru. “Jadi mekanisme kita menyerap beras lokal ini adalah bukan menyerap beras lama. Jadi pada saat ada pemesanan, barulah gabah padi itu digiling sehingga beras yang kita antarkan untuk ASN adalah beras fresh,”tutupnya. (*)