F3.2 Gubernur Sultra Ali Mazi Saat Jumpa Pers di Rujab.Gubernur Sultra Ali Mazi Saat Jumpa Pers di Rujab.

KENDARI, BP- Gubernur Sulawesi Tenggara H Ali Mazi SH telah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sultra untuk meliburkan siswa dari aktifitas proses belajar mengajar (PBM) di sekolah selama 14 Hari kedepan.

Kebijakan baru ini diperuntukan kepada seluruh lembaga pendidikan mulai dari sekolah TK, SD, SMP, SLB, SMA/SMK di Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) termaksud wilayah kabupaten/kota dan sekitarnya. Diketahui, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Bumi Anoa.

Selain itu, langkah preventif ini juga sesuai Intruksi Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang “Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada satuan pendidikan” melalui intruksi Mentri Pendidikan Nadiem Makarin.

“ Mulai besok (16/03), saya intruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk meliburkan, yah belajar online dari rumah, kan sekarang sudah ada sistem belajar online, saya kira itu juga cara terbaik untuk menghindari terjadinya penyebarluasan corona,” pungkas Ali Mazi saat jumpa pers di Rujab Gubernur, Minggu (15/03).

Ali Mazi juga mengatakan, meski hal ini sangat tidak diinginkan namun menurutnya wabah yang tengah mendunia ini harus segera diatasi dan diwaspadai sedini mungkin. Dengan langkah ini, ia berharap penyebaran virus corona di Sultra tidak terjadi nantinya.

“ Memang semua ini tidak kita inginkan tapi negara dan dunia sedang diuji dan dicoba, insha allah kita semua tabah. Sekali lagi saya tidak henti-hentinya, marilah kita berdoa dan berusaha untuk selalu mencuci tangan yang bersih,” urainya.

Pada kesempatan lain, Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Sultra Drs Asrun Lio mengatakan bahwa saat ini proses belajar mengajar untuk siswa dan siswi yang tidak atau sedang melaksanakan ujian nasional, nantinya akan diliburkan sementara hingga empat belas hari kedepannya. Namun untuk beberapa sekolah yang saat ini sedang melaksanakan Ujian Nasional, tidak diliburkan hingga proses ujian berakhir.

“ Tetapi SMA/SMK kelas XII itu tetap menjalankan ujian dengan menggunakan protokol dengan standar yang telah dikeluarkan oleh Badan Standar Mutu Pelayanan (BSMP). Disitu diatur bagaimana tata cara melaksanakan ujian berbasis komputer, itu tidak bersentuhan dengan alat pensil, kertas tapi dia bersentuhan langsung dengan komputer dan juga tidak menggunakan banyak pengawas, sehingga tata cara melaksanakan ujian itu sudah ada protokolnya. Mereka akan disiapkan sanitasi, disiapkan handysanitaizer (pencuci tangan) dikelas. Kemudian, untuk kelas X dan XI itu otomatis libur,” ujar Asrun Lio.

Ia juga mengatakan untuk kelas yang tengah diliburkan, nantinya para siswa-sisiwi akan melaksanakan proses belajar di rumah masing masing, dengan modul belajar melalui belajar online pada Aplikasi Rumah Belajar Kemendikbud di belajar.kemdikbud.go.id

“ Dan SMA semuanya itu diliburkan. Mereka mengikuti proses belajar mengajar yang ada laman rumah belajar, laman kemendikbud. Disitu bisa diakses, mereka telah ditunjukan akses kemendikbud, ada “belajar.kemendikbud.go.id”, disitu ada laman untuk siswa, nanti siswa bisa belajar mandiri dirumah,” terang Kadis pula.

Untuk diketahui, berdasarkan data Disdikbud Sultra jumlah peserta ujian SMA/SMK saat ini mencapai 48.971 siswa, yang terdiri dari 33.387 siswa dari 407 sekolah tingkat SMA dan 9.684 siswa dari 153 sekolah tingkat SMK.

“ Secara tekhnis, proses ujian sama dengan tahun sebelumnya, cuma tahun ini lebih diarahkan pada pencegahan penyebaran virus corona. Misalnya para siswa dilarang berjabat tangan dengan pengawas atau sesamanya, untuk mereka yang lagi ujian setelah itu mereka langsung dilibur hingga tanggal 29 Maret nanti,” tandasnya.

Peliput: Risnawati

Visited 1 times, 1 visit(s) today