Peliput: Anton
LABUNGKARI, BP – Dalam kegiatan lomba Kompetensi Sains Madrasah (KSM) tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diadakan di Kota Kendari pada 23 – 25 Mei 2017 lalu, siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Buton Tengah (Buteng) La Ode Rafik Zandi Badarun terpilih sebagai peserta yang akan mewakili Provinsi Sultra di kancah nasional untuk lomba KSM bidang studi Biologi.
La Ode Rafik Zandi Badarun yang merupakan anak pertama dari pasangan La Ode Supratman SE dan Jasnia Harun SPd itu, mendapat juara I saat berhasil mengalahkan para peserta dari 16 Kabupaten/Kota se Provinsi Sultra.
Guru pembina bidang studi Biologi Husna SPd saat dikonfirmasi oleh Baubau Post mengatakan, pembinaan yang ia terapkan kali ini berbeda dengan lomba pada tahun sebelumnya. Untuk kali ini ia lebih fokus dengan pembahasan soal latihan yang diambil pada buku Detik-Detik Ujian Nasional. Ia juga bekerjasama dengan pihak SMAN 1 Gu dalam rangka kebutuhan praktek, khususnya pengenalan manfaat dan penggunaan alat-alat di laboratorium IPA.
“Kalau yang sekarang ini saya kasih memang buku untuk dipelajari dirumah, setelah itu tinggal saya bahaskan soal-soal latihan di buku Detik-Detik, karena itu kan sudah sama dengan SKL, dan ini sesuai juga topik-topik di juknis lomba, kami juga kerjasama dengan SMAN 1 Gu karena disana ada laboratorium IPA nya, jadi pertama itu saya kasih materi pengenalan alat-alat seperti mikroskop, preparat, tabung reaksi, corong erlenmeyer, dan lain-lain,” kata Husna.
Dalam hal pembinaan, Husna SPd juga berkomitmen kuat untuk mengantarkan siswa binaannya hingga meraih juara, hal ini ia lakukan dengan upaya tindak lanjut melalui pembinaan setiap hari.
“Sejak dari pertama kami sudah komitmen untuk mendapat juara, tapi memang sejak saya kasih latihan nilainya itu standar tujuh keatas, tidak pernah mau tujuh kebawah. Sebenarnya yang saya persiapkan itu ada tiga orang, tapi memang Zandi ini selalu tinggi nilainya, baru dia juga pintar mengaji, karena biasanya saat tes tingkat kabupaten itu ada tes baca Al-Qur’an,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala MTsN 4 Buteng Asman Bandera SPd juga menjelaskan, awalnya La Ode Rafik Zandi Badarun mengikuti seleksi tingkat Madrasah dan Kabupaten, setelah lulus seleksi di tingkat Kabupaten kemudian siswa yang akrab disapa Zandi ini diutus ke Kendari untuk mewakili Kabupaten Buton Tengah pada seleksi tingkat Provinsi.
Selain itu pihaknya juga telah menaruh harapan untuk meraih juara sejak awal seleksi, hal ini karena sesuai dengan usaha maksimal dan persiapan cukup matang yang telah dilakukan jauh hari sebelum KSM diselenggarakan.
“Prestasi yang dia dapat ini sebenarnya sudah sesuai dengan harapan kita, karena pembinaannya juga dari jauh-jauh hari kita sudah persiapkan diri. Dari awal saya sudah instruksikan kepada guru pembina agar lebih mempersiapkan diri sebelum seleksi di tingkat Kabupaten, mereka sudah lakukan pembinaan,” jelas Asman Bandera.
Asman juga berharap, agar La Ode Rafik Zandi Badarun yang nantinya diutus ke Jogyakarta pada ivent KSM tingkat nasional 7 Agustus 2017 mendatang dapat menorehkan prestasi gemilang, serta dapat mengharumkan nama Buton Tengah pada umumnya dan nama MTsN 4 Buteng di kancah nasional. Ia juga mengharapkan agar pihak Kemenag Buteng kedepannya dapat memfasilitasi pengadaan gedung laboratorium IPA di MTsN 4 Buteng.
“Tinggal juga kita menunggu seleksi di tingkat nasional, mudah-mudahan dia bisa berprestasi juga disana. Saya yakin dia bisa, tinggal nanti kedepan kita mengharapkan dari pihak Kemenag Buteng bisa menfasilitasi kami untuk dibantu sarana prasarana terutama pengadaan laboratorium IPA, karena ini juga berkaitan erat dengan prestasi siswa kami, agar kedepannya kami bisa lebih meningkatkan kualitas siswa kami dibidang IPA,” harapnya.
Ditambahkannya, dengan mengacu pada keberhasilan salah satu siswanya menembus tingkat nasional dalam lomba KSM, ada motivasi dan dorongan kuat pada siswa lainnya dalam proses pembelajaran, agar siswa lain juga dapat mengikuti jejak La Ode Rafik Zandi Badarun.
“Dengan prestasi yang diraih Zandi ini, kita juga inginkan supaya ini menjadi dorongan dan motivasi bagi siswa-siswi lainnya untuk lebih maksimal belajar. Karena saya lihat selama ini mereka kurang percaya diri, tapi hari ini kita sudah buktikan, ternyata kita yang berada dipinggiran kecamatan ini mampu menembus sampai ke tingkat nasional,” pungkasnya.(*)