Sultra.BP – Gubernur Sulawesi Tenggara H.Ali Mazi SH mengharapkan progres penguatan Ekonomi jangka pendek dapat terus terjaga,hal ini diharapkan mengingat Gejolak Ekonomi Global saat ini tengah menghadapi siklus resiko secara Global akibat beberapa dampak lainnya termasuk Gejolak Wabah Virus Corona.
“perekonomian nasional sejak tahun 2018 silam berada dalam tekanan,selain dipengaruhi faktor Global seperti kebijakan amerika serikat,masih lemahnya daya tahan ekonomi dalam negri juga memberi kontribusi atau pengaruh terhadap gejolak ekonomi yang terjadi saat ini,”,ujar gubernur dalam sambutannya,saat meresmikan Seminar “Peran LPS,OJK,dan Bank Indonesia (BI) dalam memperkuat kepercayaan Masyarakat Terhadap Perbankan Di kendari”,yang dilaksanakan disalah Satu BallRoom Hotel Kendari,Kamis (27/02).
Melihat situasi ini ,olehnya pihak pemerintah bersama OJK,LPS,serta Bank Indonesia tengah menyiapkan sejumlah kebijakan dalam menghadapai tekanan tersebut,melalui konsep penguatan Koordinasi dan implementasi, Bauran kebijakan menjaga stabilitas ekonomi dan kelanjutan pembangunan.
“kondisi perekonomian indonesia secara umum cukup baik dan kuat,tekanan pada stabilitas khususnya nilai tukar rupiah lebih berasal dari meningkatnya ketaatan likuiditas dan risiko Global karena perubahan kebijakan di amerika serikat”,ujar Ali Mazi pula.
Lanjut ali mazi,meski situasi ini tengah berdampak terhadap pelemahan daya tahan Industri jasa keuangan,olehnya pemerintah setempat bersama ojk,lps,dan BI akan terus berbagi tugas dalam melakukan pengawasan keuangan.melalui penguatan koordinasi kebijakan tersebut,diprioritaskan pada stabilitas jangka pendek,yang diharapkan mampu mendorong perekonomian jangka menengah.
“salah satu kebijakan yang akan diterapkan pemerintah adalah penyederhanaan perizinan usaha melalui penerapan online singel submission (OSS),dengan portal tersebut publik dapat mengurus perizinan berusaha hanya dengan mengunggah sejumlah dokumen melalui sebuah sistem digital yang disiapkan pemerintah”,ujarnya pula.
Melalui kebijakan tersebut,nantinya pemerintah juga akan memberi Insentif Investasi berupa Tax Holiday,dan Tax Allowancess,dan super Deducation yang juga sebagai pengganti biaya pendidikan dan pelatihan Vokasi,serta biaya penelitian dan pengembangan Research and Development suatu badan hukum,sebelumnya pemerintah juga telah menerbitkan Tax Holiday kepada Industri Pionir,ujar gubernur pula.
“keseluruhan upaya reformasi struktural ini diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi dan ekspor untuk menopang pertumbuhan ekonomi indonesia pada jangka menengah,dari sisi pemerintah kami berjanji akan terus menjaga kesehatan keuangan dan tata kelolah serta transparasi badan usaha milik negara BUMN,menurutnya saat ini BUMN harus mengedepankan kehati-hatian dalam mendapatkan pembiayaan asing”,pungkas ali mazi pula.
Diketahui dalam kegiatan seminar ini turut hadir, Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sultra Ridhony M. H. Hutasoit,Kepala Perwakilan BI Sultra Suharman Tabrani ,Ketua Dewan Komisioner LPS, Dr. Halim Alamsyah, Plt. Dirut Bank Sultra Abdul Latif, dan juga Prof. Dedy Takdir S. (UHO) sebagai moderator acara.
Peliput: Risnawati