Sultra.BP-Sebagaimana diketahui Tahun 2020 hingga 2035, Indonesia saat ini akan memasuki era bonus demografi, dimana jumlah usia produktif indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk indonesia pada periode itu sebesar 297 juta jiwa.
Melihat situasi ini, bonus demografi menjadi peluang yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan dengan dukungan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. Bonus demografi harus bisa dimanfaatkan dan itu harus melalui persipan sejak dini.
Hal itu diungkapkan Gubernur Sulawesi Tenggara H.Ali Mazi SH dalam sambutannya belum lama ini, saat membuka kegiatan Kongres Ke-XXXII Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) indonesia yang dilaksanakan di Ballromm salah satu hotel di Kota Kendari.
Ali Mazi mengungkapkan, di era revolusi industri 4.0. saat ini, fase tumbuh kembang informasi dan teknologi sangat tinggi, dan di ibarat sebagai dua mata pisau, yang mana sisi lainnya menjamin kecepatan informasi yang memungkinkan para generasi muda untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya, serta daya saing dalam kesepahaman bersama untuk memajukan daerah nantinya.
“ Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategis di segala dimensi pembangunan di tengah dinamika dan perkembangan masyarakat dalam era revolusi industri 4.0 saat ini, perlu ditingkatkan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan amanat UUD 1945, yang berasaskan ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian. Dengan demikian, kader HMI yang secara kuantitas jumlahnya cukup besar merupakan lahan subur untuk dibina dan dikembangkan menjadi generasi penerus cita-cita luhur bangsa di masa kini dan masa yang akan datang,” kata Ali Mazi.
Dikatakan, untuk meningkatkan pemerataan pembangunan daerah tak luput dari perhatian pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dan hingga saat ini Pemprov Sultra terus berupaya dan konsisten menjalankan kebijakan pembangunan yang menekankan pada peningkatan SDM sebagai prioritas utama, selain peningkatan pembangunan infrastruktur dan pembangunan sektor lainnya.
“ Kebijakan pembangunan dimaksud, didesain dalam satu visi pembangunan daerah 2018-2023, yaitu, terwujudnya Sulawesi Tenggara yang aman, maju, sejahtera, dan bermartabat, yang kemudian dijabarkan dalam empat misi (agenda utama), satu diantaranya adalah, meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar dapat berdaulat dan aman dalam bidang ekonomi, pangan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, politik, serta iman dan taqwa. dalam rangka merealisasikan visi dan misi tersebut, tentu dibutuhkan dukungan dari semua elemen, salah satunya adalah HMI sulawesi tenggara,” terang orang nomor satu di Sultra ini.
Diketahui dalam kegiatan ini,Turut Hadir para kader HMI Se-sultra,Ketua DPRD Sultra H.Abdurahman Saleh,bersama Ketua Pakar KAHMI Menkopolhukam Prof. Dr. Moh. Mahfud MD. SH. S.U. M.I.P,Rektor UHO Prof. DR. Muhamad Zamrun, M.Si. M.Sc.,Kapolda Sultra Brigjen Pol. Drs. Merdisyam,. M.Si,Wakil Ketua Mahkama Agung,Dr. M. Syarifuddin,S.H., M.H.,Anggota Dewan Pengawas KPK Dr. Artidjo Alkostar, S.H.,LL.M,Ketua Dewan Komisaris LPS Dr. Halim Alamsyah, S.H., S.E,.M.A.,Dr. Ari Yusuf Amir, S.H., M.H,serta beberapa Rombongan Mentri.
Peliput : Risnawati