- Pemantauan Tanpa Gejala 1.231 orang
PASARWAJO, BP – Melalui video conference, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat dengan pembahasan terkait penanganan dan pencegahan virus corona atau covid-19 dilaksanakan belum lama ini.
Melalui rilis Kominfo dan Persandian Buton Bupati dan Walikota se-Sultra melaksanakan rapat koordinasi dengan Gubernur Sultra Ali Mazi SH didampingi Plt Sekda Provinsi Sultra La Ode Ahmad Pidana Balombo.
Dalam rapat melalui Video Conference itu, Bupati Buton Drs La Bakry MSi memaparkan kondisi terkini Kabupaten Buton sehubungan dengan penyebaran Virus Corona.
“Perkembangan terakhir, Pemantauan tanpa gejala 1.231 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 28 orang dan selesai pemantauan 339 orang, semua mahasiswa asal Buton yang menuntut ilmu di luar wilayah Pemkab Buton,” paparnya.
Bupati yang saat itu didampingi Sekda Buton Ir La Ode Zilfar Djafar juga mengatakan, kebanyakan yang didata tersebut adalah mahasiswa dari wilayah barat seperti Jakarta, Makassar, Kendari dan daerah luar Buton.
Kemudian La Bakry memastikan bahwa semua mahasiswa Buton itu sudah dipantau oleh Satuan Gugus bersama TNI-Polri.
“Mereka dijemput di pelabuhan atau perbatasan lalu diperiksa dan dipantau terus setiap hari selama 14 hari sesuai dengan protokoler yang dikeluarkan oleh pihak Kementerian Kesehatan. Alhamdulillah, Buton masih aman dari virus corona (COVID-19),” pungkas Bupati.
Dikatakan, Pemda bersama Forkopimda bersama bahu membahu untuk melakukan tindakan pencegahan dan menangkal Covid 19 ini. Bahkan, Buton juga telah membentuk satgas penanganan Covid 19 bekerjasama TNI-Polri dan seluruh pihak terkait.
“Tentu saja dalam setiap pergerakan tetap berpatokan dengan arahan Presiden dan Himbauan Gubernur Sultra,” jelasnya.
Pemkab Buton juga sudah menyediakan pos pengaduan dan pos jaga yang tersebar di semua kecamatan, termasuk di semua jalur masuk di wilayah Kabupaten Buton. Dimana, anggota TNI, Polri, BPBD, Tenaga Kesehatan selalu siap di pos. Sementara Pos Induk dipusatkan di eks Kantor Bupati Buton.
“Ada 7 titik pos termaksud 14 puskesmas yang tersebar di 7 kecamatan di wilayah Kabupaten Buton. Pemkab Buton juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah dan menghindari covid-19, yang dilakukan baik secara perorangan ataupun dengan menggunakan sound sistem berkeliling menggunakan kendaraan di jalan-jalan pelosok pedesaan,” kata Bupati Buton.
Selain itu juga, upaya Pemda dan TNI Polri sudah melakukan penyemprotan di tempat-tempat umum seperti pasar, perkantoran, sekolah, sarana ibadah dan rumah-rumah yang dianggap berpotensi dapat bersarangnya virus tersebut.
“Semua itu kami lakukan sebagai langkah pencegahan demi terbebasnya masyarakat dari wabah virus tersebut,” tukas Bupati.
Sementara itu, untuk masyarakat yang dikategorikan dalam pemantauan, diberi suplemen untuk meningkatkan vitalitas imun tubuh mereka. Untuk para siswa proses belajar mengajar diberlakukan dengan sistem belajar di rumah secara online melalui website atau aplikasi yang sudah resmi disiapkan pemerintah.
“Begitu juga dengan Apatarur Sipil Negara, selain eleon II dan III, mereka bekerja di rumah, dan hadir di kantor jika dibutuhkan,” katanya.
Lanjut kata La bakry, upaya Pemda Buton dalam menangani covid-19 belum sampai disitu saja, Pemda sudah melakukan pergeseran anggaran Miliaran Rupiah, serta memberikan tambahan insentif pada tenaga medis sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Serta, Pemkab Buton juga menyediakan tempat-tempat isolasi sehubungan dengan penanganan Corona tersebut.
Menyikapi hal itu, Gubenur Sultra Ali Mazi menghimbau kepada semua Kepala Daerah untuk melakukan penanganan Corona secara cepat dan tepat.
“Bupati dan Walikota segera untuk mengambil-langkah yang cepat dan tepat dalam penganan dan pencegahan covid-19 serta tetap saling berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sultra,” katanya.
Peliput: Asmaddin