Peliput: Prasetio M
BAUBAU, BP – Kota Baubau menjadi salah satu daerah kota/kabupaten yang menerapkan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), sehingga oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Baubau menerima penganugerah STBM Award dan diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad.
Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse saat di temui media usai mengikuti acara Penganugerahan STBM Award dan Rakornas STBM ke-4 bersama Menkes RI secara Virtual di Kantor Walikota, Jumat (13/11) mengatakan, sebagai penerima STBM award, Kota Baubau telah menerapkan lima pilar STBM, yakni, 1. Stop Buang Air Besar di sembarang tempat, 2. Cuci Tangan Pakai Sabun, 3. Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga, 4 Pengamanan Sampah Rumah Tangga, 5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.
“Semua itu penilaian Pemerintah Pusat dan Kota Baubau memperlihatkan progres yang baik. Sehingga Kota Baubau bersama 71 Kota dan Kabupaten lainya menerima penganugerahan STBM Award ini. Penganugerahan STBM Award ini diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI. Karena ini masih dalam masa pandemik maka penyerahan ini dilaksanakan secara Virtual,” kata Monianse.
Dikatakan, dalam penganugerahan tersebut
Menkes RI juga memberikan penghargaan kepada kader sanitasi yang dianggap berprestasi yakni, Lurah Lowu-Lowu, para petugas sanitasi Puskesmas serta leader Kader kesling yang berperan aktif memotivasi masyarakat dalam hal penerapan lima pilar STBM.
“Karena semua komponen masyarakat Baubau mendapatkan penghargaan ini, maka kota Baubau pada akhirnya mendapatkan penghargaan STBM Award ini, terangnya.
Lanjut kata Monianse, dengan menerapkan pilar-pilar STBM maka masyarakat dapat terhindar dari stunting dan penularan penyakit berbasis lingkungan. Pasalnya, dengan penerapan lima pilar tersebut akan tercipta lingkungan bersih yang bebas dari limbah.
“Mudah-mudahan lurah-lurah yang lain juga dapat mengambil contoh dari capaian progres lurah Lowu-Lowu ini. Karena ini sangat bermanfaat dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Kalau semua kelurahan di daerah kita ini sudah menjalankan lima pilar STBM ini, saya yakin derajat tingkat kesehatan masyarakat Baubau 2024 akan membaik,” ungkapnya.
Ia berharap, langkah yang dilakukan oleh Lurah Lowu-Lowu bersama masyarakatnya yang komitmen dan serius menerapkan pola hidup bersih, sehingga memperolah penghargaan dari Menkes RI, dapat menjadi contoh bagi Lurah yang lain.
“Prestasi ini diharapkan dapat menjadi pemicu motivasi untuk semua pihak utamanya para Lurah yang telah menyepakati dan bertanda tangan untuk menerapkan program hidup sehat berbasis masyarakat. Mereka harus konsisten jangan hanya pada ajang perlombaan saja,” tutupnya. (**)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel
Asek Goyangnya…! Ada Acara Joget di Desa Bubu-Buton Utara Ditengah Pandemik Covid19
Acara joget malam yang diadakan pemerintah Desa Bubu, Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara (Butur) yang dimana disaat pemerintah daerah Kabupaten Buton Utara tengah berjibaku melawan Covid-19.
Pj Kades Bubu Riswan mengatakan bahwa acara joget malam tersebut berlangsung karena mereka sudah ada izin dari pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Bonegunu dan mereka tidak akan berani melakukan kegiatan tersebut jika ada penyampaian dari pihak kepolisian bahwa tidak bisa melakukan acara joget malam.
Kapolsek Bonegunu Iptu Muhtar Abudu pada saat di hubungi Baubau Post melalui via WhatsAppnya membatah jika pihaknya mengeluarkan izin keramaian malam pada acara joget di desa Bubu.
Senada dengan Kapolres Butur AKBP Wasis Santoso SIK pada saat dikonfirmasi Baubau Post beberapa waktu lalu, terkait acara joget yang diadakan pemerintah desa Bubu mengakui jika dirinya tidak mengetahui bahwa di desa Bubu ada acara joget dan pihak polres tidak mengeluarkan izin untuk acara malam di desa tersebut.@baubaupost tv channel