Peliput: Anton
LABUNGKARI, BP – Di awal tahun 2017 ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buton Tengah akan gencarkan program sosialisasi di Buton Tengah hingga ke tingkat Kelurahan/Desa. Hal ini mengingat sikap masyarakat terutama kaum ibu, masih banyak yang tertutup dalam proses pengungkapan kekerasan rumah tangga, baik yang terjadi pada dirinya maupun pada anak.
Ketika dikonfirmasi awak media pada Selasa (28/02), Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Drs Nurlia Husuni mengatakan, masih banyak kaum ibu yang malu untuk mengungkap secara terus terang terkait perilaku kekerasan dalam rumah tangga masing-masing.
“Kebanyakan, ibu-ibu malu untuk mengungkapkan kekerasan yang terjadi pada dirinya, karena malu aibnya tidak mau diketahui orang lain.” ucapnya.
Dijelaskan, sikap dan perilaku kekerasan dalam rumah tangga sudah merupakan perihal yang wajib untuk dilaporkan, namun karena masyarakat masih tabuh akan hal ini, sehingga kedepan pihaknya akan lebih giat untuk adakan kegiatan sosialisasi.
“Kalau zaman sekarang kan hal ini wajib untuk dilaporkan, padahal kami datang untuk membantu permasalahn mereka, namun karena masyarakatnya masih tabuh dengan hal ini, maka kedepannya kami akan gencarkan sosialisasi disetiap desa dan kelurahan.” jelasnya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak mempunyai program dan tujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat Buton Tengah, sehingga tingkat perilaku kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditekan semaksimal mungkin.
“Tujuan utama kami dalam sosialisasi yakni bagaimana masyarakat yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, serta bisa dimegerti dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari,” ungkap Nurlia Husuni.
Ia menargetkan, sebagai langkah awal fokus kegiatan sosialisasi yang akan dijalankan kedepan, akan dimulai di seputaran Kecamatan Lakudo, setelah itu kegiatan akan dilanjutkan pada tingkat kecamatan lain yang ada di Kabupaten Buton Tengah, namun akan dikondisikan dengan kesempatan dan waktu yang tersedia.
“Untuk fokus sosialisasi kami kedepannya, yakni masih sekitar wilayah Kecamatan Lakudo, dan kalau masih ada waktu, kami akan lakukan juga dikecamatan lain.” tutupnya.(*)