Peliput: Hengki TA
BAUBAU, BP – Program Studi Pascasarjana Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan), mengadakan workshop studi empiris. Kegiatan workshop studi empiris yang digelar di Aula salah satu Hotel di Kota Baubau itu, Sabtu (05/11/2022), dengan tema inovasi pelayanan sektor publik dan desiminasi hasil penelitian dosen pascasarjana Unidayan.
Workshop tersebut, merupakan tindaklanjut dari kegiatan studi empiris tampak kelola sektor publik yang telah di lakukan pada 12-14 September 2022 lalu di Kabupaten Malang, dengan jumlah peserta sebanyak 39 orang. Dimana, juga merupakan bagian dari kurikulum yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, dalam menyelesaikan pendidikan pada pasca sarjana program magister Unidayan.
Dalam kegiatan itu, dihadiiri dan dibuka secara resmi Wakil Rektor Unidayan Bidang Kerjasma, H Andi Tenri. Dalam sambutannya ia mengapresiasi kegiatan workshop studi empiris tersebut. Bagaimana tidak, kegiatan ini menghadirkan para stakeholder beberapa Kabupaten Kota di Kepulauan Buton (Kepton)
“Saya yakin akan banyak pengalaman-pengalaman atau pelajaran-pelajaran positif yang dapat kita adopsi untuk pengembangan inovasi daerah kedepan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana Unidayan, Wa Ode Hanafiah mengatakan, workshop tersebut salah satu kegiatan yang dilakukan secara urunan setiap mahasiswa pascasarjana, yang telah menyelesaikan semester II, sehingga setelah studi empiris dilanjutkan dengan workshop.
“Workshop tujuannya untuk membicarakan apa yang sudah diperoleh selama melaksanakan studi,” jelasnya.
Lanjutnya, semoga hasil studi ini bisa diimplementasikan di tempat-tempat kerja, apa lagi, hampir 95 persen peserta yang hadir merupakan Aparatur Negeri Sipil (ASN) yang tersebar di Kepton. Sehingga, apa yang diperoleh, benar-benar bisa menjadi semacam story teling untuk bisa diimplementasikan di tempat kerja.
Kemudian, studi kali ini memang sangat menarik, sebagaimana studi empiris sebelumnya yang hasilnya baik sekali. Harapanya, studi ini betul-betul apa yang di peroleh di Malang terkait dengan pengelolaan sampah, hingga desa wisata itu betul-betul bisa diterapkan di Kepton.
“Untuk para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hadir di workshop tersebut juga diharapkan bisa menindaklanjutinya. Dana, saya sangat harapkan juga pelaksanaan workshop ini bisa berjalan dengan baik,” tutupnya.(*)