F04.1 Pedagang berjualan di pasar ilustrasiPedagang berjualan di pasar (ilustrasi)

– Usai Fasilitas Pendukung Pasar Bandar Batauga Rampung

 

Peliput: Amirul

BATAUGA, BP – Banyak dikalangan masyarakat mengkritik pembangunan pasar Bandar Batauga terkesan mubazir, bahkan telah menjadi lokasi kongkou remaja yang bagi masyarakat setempat dipadang negatif atau menjadi lokasi maksiat, karena sejak dibangun beberapa tahun lalu, hingga saat ini pelaku pasar enggan menempati kios dan los-los yang ada dalam pasar.

Menaggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buton Selatan Drs Mz Amril Tamim MSi mengatakan, pihaknya akan melakukan relokasi dari pasar yang ada di Kelurahan Laompo ke Pasar Bandar Batauga yang lebih representatif untuk ditempati para pedagang.

Hanya saja kata dia, melakukan relokasi dari Pasar Laompo bukan seperti membalikan telapak tangan, tetapi harus memikirkan pisikologi para pelaku pasar sehingga tidak menimbulkan gesekan antar pemerintah dan masyarakat.

“Bukan maunya saja kita, agar pedagang Pasar Laompo pindah ke Pasar Bandar Batauga, namun harus juga dilihat bagaimana ketika mereka pindah ke lokasi baru para pedagang nyaman dan barang dagangannya laku, itu nanti yang akan kita lakukan,” kata Amril Tamim, Selasa (04/04).

Dijelaskan, sesuai petunjuk Pj Bupati Buton Selatan Dr Ir OMN Ilah Ladamay MS, sebelum pedagang Pasar Laompo direlokasi ke Pasar Bandar Batauga, seluruh fasilitas pendukung pasar harus telah dibangun, seperti membangun jalan akses masuk kendaraan, pengadaan terminal angkutan umum, trayek di Bandar Batauga, pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU), jaringan air bersih dan fasiltas pendukung lainnya.

“Saya sudah komunikasikan dengan pedagang, mereka akan pindah dengan sendirinya ketika pemerintah telah menyiapkan pasar yang representatif,” ucapnya.

Sejauh ini, pihaknya telah melakukan koordinasi ke beberapa instansi guna menyediakan fasilitas pendukung Pasar Bandar Batauga, seperti PU untuk akses jalan, PDAM untuk pengadaan saluran air bersih, dan Setda bagian Sumber Daya Alam terkait pengadaan PJU.

Dikatakan, sesuai pendataan terakhir, jumlah pedagang yang melakukan aktifitas di Pasar Laompo kurang lebih 200 pedagang yang terdiri dari pedagang kios dan pedagang terbuka.

“Fasilitas Kios dan Los Pasar Bandar Batauga masih terbatas, terdiri dari 20 kios dan kurang lebih 100 los. Jadi tahun ini pemerintah akan menambah bangunan baru dengan menggunakan anggaran APBN sehingga seluruh pedagang yang telah terdata tercukupi menempati kios dan los baru,” tuturnya.

Diakui, kondisi Pasar Laompo memang sudah tidak memungkinkan untuk dijadikan lokasi dagang, dikarenakan atap bangunan yang sudah pada bocor, sehingga saat ini pedagang memilih membangun kios dan los disisi jalan poros Batauga.

Tambahnya, Pasar Laompo dibangun sejak Batauga masih bergabung dengan Kabupaten Buton, dan kini kondisinya sudah rusak parah sehingga setelah Buton Selatan menjadi daerah otonom baru maka pemerintah membangun pasar yang lebih representatif yakni di Kelurahan Bandar Batauga, hanya saja memang belum ditempati karena pedagang enggan pindah jika fasilitas pendukung belum tersedia.

“Saya berharap setelah fasilitas pendukung rampung tahun ini, para pelaku pasar dengan sendirinya akan menempati Pasar Bandar Batauga,” pungkasnya.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today