F01.3 Gubernur Sultra H Ali Mazi ketika Kunker di Kota Baubau 1Gubernur Sultra H Ali Mazi ketika Kunker di Kota Baubau

Peliput: Prasetyo M

BAUBAU, BP-Pola kepemimpinan PO5 yang dibeberkan oleh Walikota Baubau Dr H AS Tamrin MH dihadapan Gubernur Sultra H Ali Mazi SH di kantor Walikota Baubau palagimata Sabtu (30/1), ternyata mendapat tanggapan yang luar biasa dari Ali Mazi SH. Bahkan, orang nomor satu di bumi anoa Sultra ini langsung memerintahkan Kadis Pendidikan Sultra dan Kadis Pendidikan Kota Baubau agar menerapkan pola kepemimpinan PO5 ini di sekolah-sekolah untuk dijadikan bahan pelajaran.

F01.3 Gubernur Sultra H Ali Mazi ketika Kunker di Kota Baubau 1
Gubernur Sultra H Ali Mazi ketika Kunker di Kota Baubau


Menurut Gubernur Sultra Ali Mazi, sebetulnya dirinya sepakat dengan Walikota Baubau terkait PO5 untuk dijadikan pelajaran dari kelas I SD sampai SMP. Sebab, memang kalau berbicara dengan PO5 bukan PO mangga tapi dalam konteks adat dan budaya. Apalagi, PO5 sudah melalui disertasi, kajian ilmiah yang diuji oleh para professor di negeri ini. Sehingga tidak perlu lagi diperdebatkan sebab Jangan sampai falsafah-falsafah yang ditinggalkan oleh para leluhur itu ditinggalkan begitu saja karena generasi mudanya sudah malas, tidak perduli berbicara tentang falsafah.

“Saya akan perintahkan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra khusus SMA untuk dijadikan pedoman untuk belajar. Ini penting dan minta dilakukan kajian lagi lebih mendalam mungkin dan saya minta asisten I dengan dinas pendidikan tentang sejarah ini perlu,”ujarnya, sebagaimana dirilis Kominfo Baubau

Ali Mazi mengharapkan PO5 ini jangan sampai luntur dan hilang kalau tidak dibudayakan untuk disampaikan kepada masyarakat terutama kepada generasi muda sebagai penerus negeri ini agar wajib membudayakan PO5. Secara jujur, dirinya selalu punya spirit dan inspiratif bila mengingat lagu tanah wolio dimana sebetulnya suatu pesan-pesan moral bagi semuanya. Tanah wolio lape lapea ingkita dadi mangura. Ini ada pesan-pesan dan kenapa ada falsafah poangka angkataka, pobinci binci kuli berarti dulu ada terjadi sengketa ada terjadi ketidaksepakatan. Hanya saja, kesalahannya tidak tertulis falsafah-falsafah itu hari ini.

Karena itu, PO5 ini memang perlu dibudayakan sehingga generasi ke depan dapat melestarikan falsafah leluhur.
Guna menindaklanjuti agar PO5 ini dapat menjadi bahan ajar di sekolah-sekolah maka secara khusus Gubernur Sultra Ali Mazi meminta kepada Kadis Pendidikan Kota Baubau agar membuatkan surat dan juga menginstruksikan Kadis Pendidikan Provinsi Sultra untuk dijadikan buku dan dicetak bagus-bagus.

“Disertasi PO5 sudah dipertanggungjawabkan secara ilmiah secara akademis. Baru kemudian, ada yang protes karena cerita-cerita yang ada di Buton ini, di Sultra cuma tula tula (cerita cerita) tidak pernah tertulis. Kita sebagai generasi muda coba kita budayakan, coba kita bukukan untuk ditulis. Sejarah Buton terabaikan saya yang pertama bersama pak prof, disitu ada tulisan-tulisan saya. Jadi kita hidup ini harus betul-betul bagaimana sejarah, cerita jangan diabaikan,”tegasnya.
Ali Mazi menambahkan, yang terpenting apa yang disampaikan Walikota Baubau AS Tamrin bisa menjadi pedoman sebab peninggalan leluhur mengajarkan budi pekerti yang baik saling hormat menghormati, harga menghargai yang dibilang PO5. Oleh sebab itu, Sara pataanguna itu bisa dikaji dijadikan sejarah dan berbicara tentang Sultra, di Tolaki ada juga sejarahnya sehingga bisa digabung menjadi satu yang didalamnya ada sejarah Buton, sejarah Tolaki, sejarah Muna masuk dalam pelajaran nantinya. Dan bila yang lainnya belum dibukukan dan belum ada disertasinya maka yang ada dulu dimanfaatkan yang lainnya nanti menyusul. Sebab, banyak para akademisi yang membuat tulisan atau buku yang paling tidak dijadikan bisa disertasi untuk dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi yang dalam kunker ke Baubau membawa semua kepala-kepala OPD mengakui bila semua OPD nya tersebut turun langsung melihat bagaimana proses pembangunan di Baubau termaksud Kabupaten Buton. Demikian pula nantinya bila Walikota Baubau Dr H AS Tamrin, MH bila rapat dengan dirinya di Kendari juga harus membawa semua kepala-kepala OPD. Hal ini dimaksudkan agar tercipta harmonisasi antara semua kepala-kepala OPD di Provinsi Sultra dan Kab/Kota, Disamping itu, dalam membuat program tentang perencanaan pembangunan tidak pernah terputus antara Provinsi dan Kab/Kota.ada yang terputus.
Pertemuan-pertemuan seperti ini ungkap Ali Mazi sangatlah bagus dengan membuat rencana, mengundang beberapa pembicara untuk membahas segala sesuatu untuk Sultra khususnya Kabupaten/Kota. Oleh sebab itu, pihaknya berencana akan mengundang bupati kepulauan akan untuk membicarakan beberapa hal untuk diputuskan bersama.

baca juga: Wa Ode Nursanti Monianse: Bunda PAUD Harus Menjadi Lokomotif Kemuajuan Pendidikan Anak Usia Dini

“Jangan sampai istilahnya kekitaan hilang dari diri kita dan ini tidak boleh kita harus bersatu. Saya berkali-kali menyampaikan itu bagaiamana membangun kesadaran kita. Dan saya minta dalam pertemuan berikutnya harus lengkap OPD dan masing-masing kepala OPD harus membuat rencana kerja dalam rangka dipresentase. Memang oertemuan begini tidak bisa 1 hari harus 2 atau 3 hari sehingga timbul harmonisas dan keakraban diantara kepala OPD di Provinsi Sultra dan Kab/Kota,”ungkapnya.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *